TIMESINDONESIA, BANYUWANGI - Sebagai langkah komitmen Pemkab Banyuwangi, dalam menggerakkan sektor perekonomian untuk terus berkembang, salah satunya yakni melalui sektor pariwisata. Pemerintah setempat memiliki jurus andalan agar mencapai target 3,5 juta kunjungan di tahun 2023 ini.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq mengatakan, festival menjadi senjata ampuh yang dapat menjadi magnet minat berkunjung wisatawan ke Bumi Blambangan. âDua event yaitu, Gandrung sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) mampu menyedot wisatawan lokal maupun turis untuk datang,â katanya, Jumat (17/2/2023).
Perlu diketahui, terdapat 55 festival yang telah dilaunching dan siap dihelat pada tahun ini, dengan rincian tampilan lokalistik yang masih mendominasi. Namun, sentuhan modern di jadikan kemasan inovasi dengan tujuan membuat parade berbeda. Penampilan festival yang dikemas semenarik mungkin bertujuan untuk menciptakan kesan baik sehingga wisatawan betah berlama-lama singgah di Kota Gandrung. âKemarin 2 hari 1 malam, sekarang menjadi 3 hari 2 malam. Intinya membuat mereka betah disini,â ujarnya.
Untuk diketahui, dua event di Banyuwangi yakni BEC dan Gandrung sewu masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tentu, hal ini akan menjadi keuntungan tersendiri. Salah satunya yakni promosi gratis dan mendapatkan support properti. âDi Jatim ada 8 yang masuk KEN. sedangkan yang dua ada disini. Ini menjadi keuntungan bagi Banyuwangi secara tidak langsung mendapatkan promosi gratis secara nasional,â urainya.
Selain itu, Pemda juga telah menyiapkan dua wisata baru di Bumi Blambangan yang akan di launching pada tahun ini. Yakni Agrowisata Wisata Taman Suruh dan Banyuwangi theme park. âDestinasi wisata baru AWT dan Banyuwangi theme park akan menjadi daya tarik baru,â cetusnya.
Selanjutnya, guna pariwisata di Kota Sunrise of Java kian dikenal dan dapat mencapai target kunjungan, Disbudpar Banyuwangi melakukan promosi berbasis media sosial dengan menjalin kemitraan bersama influencer yang tersebar di 25 kota di Indonesia. "Media di Banyuwangi tetap kita gunakan. Namun agar cakupannya semakin luas kita menggandeng akun-akun sosmed dari berbagai kota. Sosmed sangat efektif untuk menarik wisatawan," paparnya.
Rofiq menyampaikan, sementara ini proporsi kunjungan antara wisatawan asing dengan wisatawan lokal yang berkunjung ke Banyuwangi bisa dikatakan seimbang. Tapi, untuk wisatawan asing masih didominasi oleh turis dari Eropa, seperti halnya Perancis dan Jerman. "Destinasi jujugan wisatawan asing adalah Taman Wisata Alam Kawah Ijen," cetunya.
Langkah lainnya yang digunakan Pemda untuk menarik wisatawan asing yaitu dengan cara menggandeng agent travel dari berbagai negara Eropa. "Bulan depan kita mendatangkan travel agent dari Eropa. Kita ajak famtrip, ini juga kerjasama dengan Dispudpar Provinsi Jatim. Kita optimis target di tahun ini bakal tercapai," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq.